POLA-POLA HEREDITAS
(GENETIKA MENDEL)
Dalam suatu garis keturunan sering kita jumpai adanya
persamaan dan perbedaan induk dengan keturunannya. Namun semua keturunan yang dihasilkan dari
induk yang sama mempunyai ketampakan yang sama pula.
Dalam proses perkembangan makhluk hidup,
sifat-sifat dari kedua induk akan diwariskan kepada keturunannya. Cabang ilmu
yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada
keturunan
(hereditas) dan seluk-beluknya disebut genetika.
G. J.
Mendell diangkat sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai peletak dasar
prinsip-prinsip hereditas yang terkenal sebagai Hukum Mendell.
A. Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat
Menurut Mendell, sifat-sifat yang
diturunkan dari induk kepada keturunannya dikendalikan oleh faktor genetik yang
terdapat di dalam kromosom yang disebut gen. Pada makhluk hidup, sel penyusun
tubuh terdiri atas berikut.
1.
Sel
somatis (sel tubuh) yang dapat memperbanyak diri melalui pembelahan yang
berlangsung secara mitosis.
2.
Sel
gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum yang dapat diproduksi melalui
pembelahan yang berlangsung secara meiosis.
Sel
adalah satuan kehidupan terkecil sebagai makhluk hidup. Sifat terpenting sel
adalah kemampuan untuk tumbuh dan membelah diri yang menghasilkan molekul-molekul
seluler baru dan memperbanyak dirinya. Dalam pertumbuhan dan pembelahan, sel
memerlukan sumber energi luar untuk menjamin agar reaksireaksi kimia selnya
berjalan sesuai dengan biosintesis yang dikehendaki.
Di dalam
sel terdapat kromosom yang merupakan pembawa sifat keturunan.
Kehidupan
sel somatis maupun sel gamet melalui dua fase, yaitu interfase (fase
istirahat) dan fase pembelahan. Pada interfase, sel tidak mengadakan aktivitas
baik secara fisik maupun reaksi kimia.
Adapun
fase pembelahan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
1)
Tahap
Profase
Profase merupakan fase awal dalam
pembelahan sel.
Profase memiliki subfase sebagai berikut.
a.
ditandai
dengan adanya penampakan kromomer.
b.
ditandai
dengan terbentuknya kromatid (kromosom mengganda).
c.
c. terlihat
kromosom masih tetap berpasangan.
d.
d.
pasangan kromatid mulai memisah.
e.
e.
ditandai dengan nukleolus menghilang dan terbentuk gelendong inti.
2)
Tahap
Metafase
Dalam tahap metafase masingmasing pasangan
kromatid berada bidang ekuator.
3)
Tahap
Anafase
Kromatid bergerak menuju pada masing-masing
kutub pembelahan.
4)
Tahap
Telofase
Dalam tahap ini terjadi pemisahansitoplasma,
pembentukan nukleus dan nukleolus, kemudian terbentuk anak sel (gamet)
Di dalam tipe sel tubuh, bermacam-macam
kromosom yang berbeda selalu muncul dalam dua kopi (berjumlah 2n kromosom
homolog). Adapun sel kelamin diketahui setengah dari jumlah 2n jadinya n
Pada
pembagian kromosom selama mitosis, setiap sel anakan menerima 1 copy dari
setiap kromosom yang terdapat dalam sel induk. Sebaliknya, selama pembentukan
sel kelamin (meiosis), jumlah kromosomnya tereduksi/berkurang menjadi n. Jadi,
proses pembuahan antara sperma dan telur memulihkan kembali jumlah 2n kromosom
yang karakteristik untuk sel somatik. Satu kromosom dalam setiap pasangan
berasal dari induk jantan, sedangkan lainnya berasal dari induk betina (lihat
gbr di materi reproduksi sel)
Sumber: IGCSE Biologi D.G. Mackean
B. Hereditas dalam Hukum Mendell
Gregor Johann Mendell (1822–1884) adalah
seorang rahib dari Kota Brunn, Austria. Beliau mengadakan percobaan terhadap kacang
ercis (Pisum sativum) yang menghasilkan prinsipprinsip genetika. Penelitian
Mendell diadakan jauh sebelum dikenal mengenai kromosom, DNA, maupun RNA. Dalam
percobaannya, Mendell mengandalkan kacang ercis karena memiliki beberapa
keuntungan sebagai berikut.
1.
Memiliki pasangan-pasangan sifat beda yang menonjol
2.
Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.
3. Mudah
disilangkan sehingga mudah menghasilkan hibrid.
4. Siklus
hidupnya singkat dan cepat menghasilkan keturunan.
Mendell
melakukan percobaan dengan menyilangkan dua induk galur murni yang memiliki
satu sifat beda (enam sifat lainnya sama), yaitu induk galur murni berbiji
bulat dengan induk galur murni berbiji keriput. Galur murni adalah tanaman yang
melakukan penyerbukan sendiri secara terus-menerus selalu
menghasilkan
keturunan yang sama dengan induknya, meskipun ditanam berulang-ulang. Hasil
percobaan tersebut ternyata seluruh keturunan pertama berbiji bulat. Percobaan
berikutnya, masing-masing keturunan pertama disilangkan dengan sesamanya yang
akhirnya memunculkan kembali sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama.
Berarti ada sifat yang tidak muncul atau tertutup.
Sifat
yang muncul pada keturunan pertama disebut sifat dominan, dan sifat yang tidak
muncul pada keturunan pertama disebut sifat resesif. Sifat resesif baru muncul
setelah persilangan dari keturunan pertama. Persilangan dengan sifat beda
disebut hibrid (bastar). Pembastaran dengan satu sifat beda disebut monohibrid.
Pembastaran dengan dua sifat beda disebut dihibrid. Pembastaran dengan tiga
sifat beda disebut trihibrid. Jika keturunan pertama dari percobaan Mendell
dibiarkan melakukan
penyerbukan
sendiri atau dengan sesamanya, akan diperoleh 75% sifat dominan, yaitu biji
bulat dan 25% sifat resesif, yaitu biji keriput.
Simbol
dalam percobaan Mendell yang perlu diketahui:
P = induk
F =
filial (anak/keturunan)
F1 =
keturunan pertama (filial-1)
F2 =
keturunan kedua (filial-2)
Sifat beda dinyatakan dalam gen dominan yang
ditulis dengan simbol huruf besar. Adapun gen resesif ditulis dengan simbol
huruf kecil. Misalnya:
B =
simbol untuk gen yang menentukan biji bulat
b =
simbol untuk gen yang menentukan biji keriput
Sifat
yang tidak tampak namun mampu menentukan hasil keturunan disebuf genotipe, sedangkan
sifat yang tampak disebut sifat fenotipe. Sel somatis (diploid) mempunyai
gen-gen berpasangan, yang disimbolkan dengan pasangan huruf dobel. Misalnya:
BB =
simbol untuk tanaman berbiji bulat
Dalam sel somatis, gen-gen dalam keadaan berpasangan karena
kromosom-kromosom yang membawa gen-gen tersebut juga berpasangan atau diploid (2n).
Anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan disebut alela. Misalnya:B
menentukan sifat biji bulat, dan b menentukan sifat biji keriput, B dan b
merupakan alel.
Jika
individu memiliki genotip yang terdiri atas alela yang sama, misalnya BB atau
bb disebut homozigot. Apabila genotipenya terdiri atas alela yang tidak sama,
misalnya Bb disebut heterozigot. Gen dikatakan sealela satu sama lain apabila
terletakpada kromosom homolog lokus yang bersesuaian sehingga memengaruhi atau
mengawasi proses perkembangan yang sama tetapi dengan cara yang berlainan. Pada
peristiwa lain, alela bias memiliki lebih dari dua anggota. Alela yang demikian
disebut alela ganda (multiple alelle). Contoh, peristiwa multiple alellomorfi pada
kelinci yang memiliki empat cara yang berlainan.
Gamet yang terbentuk merupakan sel yang haploid maka gen-gennya
bebas tidak berpasangan. Gamet disimbolkan dengan satu huruf. Misalnya:
B =
simbol untuk gamet yang menentukan biji bulat
b =
simbol untuk gamet yang menentukan biji keriput
Parental
(P) biji bulat X biji keriput
BB
X bb
F1 Bb : Bb
sifat
monohibrid dengan fenotip biji bulat
F2 Bb X Bb
BB ;
Bb ; Bb ; bb
biji bulat biji
bulat biji bulat biji keriput
3 1
Berdasarkan
percobaan-percobaannya, Mendell menyusun hipotesis sebagai berikut.
1. Setiap
sifat organisme dikendalikan oleh sepasang gen yang berasal dari kedua
induknya.
2.
Tiap-tiap pasangan gen menunjuk bentuk alternatif sesamanya.Kedua bentuk
alternatif itu disebut alela.
3. Adanya
sifat dominan yang menutup sifat resesif. Jika keduanyaberada bersama-sama disebut
sealela.
4. Pada
proses meiosis, sesuai dengan prinsip segregasi (pemisahan) maka faktor-faktor
keturunan akan memisah dalam bentuk gamet. Selanjutnya, pada proses pembuahan
gametgamet jantan dan betina yang memisah tersebut akan berpasangan secara acak.
5.
Individu murni mempunyai dua alela yang sama, misalnya BB atau bb.
Prinsip
pemisahan gen-gen pada meiosis disebut Prinsip Segregasi (Hukum I Mendell).
Pada
peristiwa intermedier, tidak terdapat sifat dominan atau resesif sehingga
penyilangan dua galur murni menghasilkanketurunan yang berbeda dengan mengambil
sifat alternatif antara kedua induknya. Contoh percobaan Mendell pada
penyilangan Antirrhinum majus berbunga merah galur murni (MM) dengan Antirrhinum
majus berbunga putih galur murni (mm) menghasilkan F1 yang seluruhnya berbunga merah muda (Mm).
Jika
disilangkan sesama F1 , maka F2
yang dihasilkan berbunga merah, merah muda,
dan putih dengan perbandingan 1: 2: 1.
Pada
eksperimen berikutnya, Mendell menyilangkan kacang ercis galur murni yang memiliki dua
sifat beda (dihibrid). Kacang ercis biji bulat warna kuning disilangkan
dengan biji keriput warna hijau. Sifat bulat dominan terhadap keriput dan sifat
kuning dominan terhadap hijau sehingga F1
seluruhnya berbiji bulat warna kuning. Pada persilangan F1 terhadap sesamanya atau jika dibiarkan melakukan
penyerbukan sendiri, akan diperoleh kombinasi keturunan sebagai berikut.
bulat
kuning : bulat hijau :
keriput kuning : keriput hijau
9 :
3 : 3 :
1
dengan
diagram persilangan sebagai berikut.
P :
bulat kuning >< keriput hijau
BBKK bbkk
Gamet : BK bk
F1 : BbKk
bulat kuning
P1 : BbKk >< BbKk
bulat kuning bulat kuning
Gamet : BK BK
Bk Bk
bK
bK
bk bk
F2 :
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
|
BK
|
BBKK
|
BBKk
|
BbKK
|
BbKk
|
Bk
|
BBKk
|
|||
bK
|
||||
bk
|
||||
Berdasarkan
diagram di atas, disimpulkan sebagai berikut.
1. F1 seluruhnya bergenotipe BbKk dan berfenotipe
bulat kuning.
2.
Menghasilkan 9 macam genotipe, sedangkan fenotipenya ada 4 sebagai berikut.
a. Bulat
kuning (dominan-dominan) = 9/16 bagian.
b. Bulat
hijau (dominan-resesif) = 3/ 16 bagian.
c. Keriput
kuning (resesif-dominan) = 3/16 bagian.
d. Keriput
hijau (resesif-resesif) = 1/ 16 bagian.
Dengan
demikian, Mendell menjelaskan setiap alela secara bebas diturunkan pada
tiap-tiap gamet. Setiap gamet hanya menerima satu faktor sifat menurun dari
sifat pasangan alela. Gejala
yang
menunjukkan adanya pemilihan kombinasi (berpasangan) secara bebas disebut Hukum
Asortasi Mendell (Hukum II Mendell).
Pada
penyilangan dengan tiga sifat beda disebut trihibrid. Apabila masing-masing
induk galur murni disilangkan, maka akan dihasilkan gamet F1 sebanyak 8 macam, sehingga jumlah macam
genotipe
F2
= 27 macam. Jumlah kemungkinan fenotipe F2
= 8
macam.
Perbandingan fenotipe F2
= 27: 9: 9: 9: 3: 3: 3: 1. Untuk mencari
jumlah macam gamet kemungkinan genotipe dan
kemungkinan
fenotipe pada F2 dapat dilihat pada tabel berikut.
Jumlah
sifat
beda
|
Jumlah
macam
gamet
|
Jumlah
macam
kemungkinan
genotipe
F2
|
Jumlah
macam
kemungkinan
fenotipe
F2
|
Pemisahan
fenotipe
F2
pada
dominan
penuh
|
1
|
21
= 2
|
31=
3
|
21
= 2
|
3 : 1
|
2
|
22
= 4
|
32
= 9
|
22
= 4
|
9 : 3 :
3 : 1
|
3
|
23=
8
|
33
= 27
|
23
= 8
|
27 : 9
: 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
|
n
|
2n
|
3n
|
2n
|
dst
|
Pada
beberapa uji persilangan, jika keturunan F1 disilangkan dengan salah satu
induknya disebut persilangan balik (back cross). Sifat keturunan yang dihasilkan
dari persilangan balik adalah sama. Untuk mengetahui genotipe dari suatu
individu maka disilangkan dengan individu yang sudah diketahui genotipenya, yaitu
homozigot resesif. Persilangan semacam ini disebutuji silang (test cross).
Beberapa penyimpangan semu yang terjadi
pada Hukum Mendell sebagai berikut.
1.
Polimeri
Polimeri
adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri
tetapi memengaruhi bagian yang sama pada suatu organisme. Pada percobaan Nelson
Ehle terhadap gandum biji merah dan biji putih, seolah-olah terjadi sifat-sifat
intermediat F2 yang diperoleh
dengan
rasio fenotipe = 15 merah : 1 putih.
2.
Kriptomeri
Kriptomeri
adalah hilangnya pengaruh faktor dominan dan baru kelihatan pengaruhnya apabila
bersama-sama dengan faktor dominan lainnya. Percobaan kriptomeri dilakukan Correns
(1912) terhadap bunga Linaria maroccana yang berbunga merah dengan berbunga
putih. Seluruh F1 berbunga ungu, tetapi F2 terdiri atas tiga macam fenotipe, yaitu
ungu, merah, dan putih dengan perbandingan 9 : 3: 4.
3.
Epistasi dan Hipostasi
Epistasi
adalah faktor dominan yang menutup factor dominan lain yang bukan alelanya. Gen
yang menutup disebut epistasi, sedangkan gen yang ditutup disebut hipostasi.
Percobaan Nelson Ehle terhadap gandum biji hitam dengan gandum biji kuning,
keturunan F1
semuanya berkulit biji hitam. Keturunan F2 menghasilkan
biji hitam, kuning, putih dengan
perbandingan
12 : 3: 1.
Beberapa
hal yang juga menyimpang dari HukumMendell yaitu terjadinya peristiwa pautan
dan pindah silang.Akan tetapi Mendell berhasil menguraikan terjadinya
penyimpanganini. Pada peristiwa pautan, gen yang mengatur sifatsatu berpaut
dengan gen yang mengatur sifat lainnya. Padahal,gen-gen tersebut terletak pada
kromosom yang sama dantidak dapat disegregasikan dengan bebas. Adapun, padaperistiwa
pindah silang terjadi karena gen-gen terletak padakromosom yang sama dan
dipindahkan bersama melaluigamet pada keturunannya. Akan tetapi di dalam
pembentukangamet sebagian kecil dari gen-gen itu berpindah tempat,sedangkan
yang lain tetap pada kromosom semula. Peristiwa ini disebut pindah silang
(crossing over).
C.
Hereditas pada Manusia
Untuk mempelajari genetika manusia, biasanya digunakan
pedigree (peta silsilah), yaitu catatan asal-usul seseorang mulaidari nenek
moyang sampai generasi berikutnya dan menerapkanhasil penelitian genetika
hewan. Hal itu dikarenakan antara hewan dan manusia mengandung persamaan sifat
dan karakter.
Jenis kelamin pada manusia dikendalikan oleh sepasang kromosom
seks. Pada pembelahan meiosis seorang perempuan hanya menghasilkan satu macam
sel gamet, yaitu X, sedang pada laki-laki menghasilkan dua macam sel gamet,
yaitu X dan Y. Olehkarena itu, dalam pembuahan ayah akan memberikan kromosom X
kepada anak perempuan dan kromosom Y pada anak laki-laki.
Ada beberapa penyakit yang diwariskan oleh kedua orang
tua kepada anaknya. Penyakit ini disebut penyakit menurun. Umumnya, penyakit
menurun bersifat resesif yang hanya muncul
pada
keadaan homozigot resesif, sedangkan yang bersifat heterozigot adalah normal
carier (pembawa sifat). Penyakit/cacat ini ada yang diwariskan melalui autosom
dan kromosom seks.
1. Cacat
dan penyakit menurun tidak terpaut seks
a.
Albinisme (albino = bule)
Albino
adalah kelainan akibat kulit tidak mampu memproduksipigmen kulit (warna kulit).
Contoh:
Pasangan
normal heterozigot (normal carier) kawin dengan pasangan normal heterozigot
(normal carier), memiliki kemungkinan 25%, keturunannya adalah albino.
Apabila
gen P = gen yang menyebabkan pembentukan pigmentasi
gen p = gen yang tidak menyebabkan pembentukan
pigmentasi
Pp >< Pp
Normal
karier Normal karier
Gamet P P
p p
Kombinasi
keturunan: PP, Pp, Pp, pp
Keterangan:
PP, Pp, =
normal
Pp =
albino
b.
Gangguan mental
Penyakit
yang termasuk gangguan mental, yaitu debil, imbesil, dan idiot. Ciri-ciri
gangguan mental yaitu adanya gejala kebodohan, refleks lamban, dan kekurangan
pigmen.Gangguan mental umumnya berasal dari pasangan yang kedua orang tuanya
normal heterozigot atau normal carier. Contoh:
Apabila A
= normal
a = gangguan mental
maka
pasangan ayah normal carrier dan ibu carier
Aa >< Aa
Gamet A A
a a
Kombinasi
keturunannya: AA, Aa = normal dan aa = gangguan mental.
INFO
Pernikahan
dengan keluargadekat memiliki kemungkinanyang lebih besaruntuk memperoleh gen resesif
dan pada keturunannyadan dikhawatirkan membawa sifat penyakit menurun.
2.
Penyakit Menurun Terpaut Seks
a. Buta
warna (colour blind)
Penyakit
ini dikendalikan oleh gen resesif yang terpautseks (terpaut pada kromosom X).
Kemungkinan tipe genotipe orang normal dan buta warna sebagai berikut.
XX, XcbX
= wanita normal
XcbXcb =
wanita buta warna
XY = pria
normal
XcbY =
pria buta warna
b.
Haemofili
Haemofili
adalah kelainan darah di mana darah sukar membeku. Apabila sifat normal dibawa
oleh gen XH, dan sifat haemofili dibawa oleh gen Xh , maka dapat diketahui
bila orang
memiliki genotipe:
XH XH, XH
Xh = wanita normal
XhXh =
wanita haemofili (letal)
XHY =
pria normal
XhY =
pria haemofili
Golongan
darah
Penggolongan
darah pada manusia didasarkan atas adatidaknya aglutinogen (antigen) tertentu
di dalam sel darah merah. Golongan darah manusia ada empat macam sebagai
berikut.
a.
Golongan darah A, apabila dalam sel darah merah terdapataglutinogen A.
b.
Golongan darah B, apabila dalam sel darah merah terdapataglutinogen B.
c.
Golongan darah O, apabila dalam sel darah merahnya tidakterdapat aglutinogen.
d.
Golongan darah AB, apabila dalam sel darah merah terdapat aglutinogen A dan B.
Fenotipe
Golongan
darah
|
Genotipe
|
Macam
sel gamet
|
A
|
IA,IA,IAIO
|
IAIO
|
B
|
IB , IB
IO IB, IO
|
IBIO
|
AB
|
II
|
II
|
O
|
II
|
I
|
Rhesus
faktor
Landsteiner
dan Weiner (1946) menemukan antigen lain yaitu antigen rhesus. Menurut Landsteiner
dan Weiner, golongan darah manusia dibedakan menjadi:
a.
golongan Rh+, apabila dalam sel darah merahnya ditemukan antigen rhesus,
b.
golongan Rh– (rh), apabila dalam sel darah merahnya tidak ditemukan antigen
rhesus.
Apabila
ibu yang bergolongan Rh– mengandung
embrio Rh+ mengakibatkan dalam tubuh ibu terbentuk zat anti-Rh. Dengandemikian,
kemungkinan untuk kelahiran pertama akan selamat, karena zat anti-Rh yang terbentuk
belum banyak. Akan tetapi, apabila terjadi kehamilan kedua maka embrio akan
mengalami anemia berat (eritroblastosis faetalis) yang mengakibatkan tubuh
embrio menggembung oleh cairan, hati dan limpa membengkak,kulit berwarna
keemasan, dan embrio akan mati (letal).
D. Mutasi
1.
Macam-Macam Mutasi
Materi
genetis pada suatu saat dapat mengalami perubahan. Perubahan sifat keturunan
secara umum disebut mutasi. Mutasi yang menunjukkan fenotipe sedikit berbeda dari
sifat normal menimbulkan variasi.
Ada dua
macam variasi sebagai berikut.
a.
Variasi genetis
Variasi
genetis adalah variasi yang disebabkan oleh perubahan materi genetis. Sifat ini
akan diwariskan kepadaketurunannya.
b.
Variasi lingkungan
Variasi
lingkungan adalah variasi yang disebabkan oleh perubahan lingkungan. Sifat ini
tidak diwariskan kepada keturunannya.
Berdasarkan
tempat terjadinya, perubahan materi genetis (mutasi) dibedakan menjadi dua
macam sebagai berikut.
a. Mutasi
kecil (point mutation)
Mutasi
kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan molekul gen (DNA), sedangkan
lokus gennya tetap. Mutasi jenis ini menimbulkan alela.
b. Mutasi
besar (gross mutation)
Mutasi
besar adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom. Istilah
khusus untuk mutasi kromosom adalah aberasi.
Berdasarkan faktor penyebabnya, mutasi dapat dibedakan
menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Mutasi
alamiah (spontan)
Perubahan
genetik yang disebabkan oleh alam, antara lain sinar kosmos, sinar radioaktif,
dan sinar ultraviolet.
b. Mutasi
induksi (buatan)
Perubahan
genetik yang disebabkan oleh usaha manusia,antara lain penggunaan bahan
radioaktif, penggunaan senjata nuklir, dan reaktor atom.
Penyebab terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen dapat
berasal dari:
a. bahan
fisika, misalnya radiasi yang dipancarkan oleh bahanradioaktif,
b. bahan
kimia, misalnya fenol, benz pyrene, metil cholauthrene, metil Hg, pestisida,
formaldehid, colchicine,
c. bahan
biologi, misalnya virus penyebab kerusakan kromosom.Virus hepatitis menimbulkan
aberasi pada darahdan tulang.
Mutasi yang terjadi di dalam tubuh dapat
berupaperubahan somatis (mutasi autosom), dan perubahan generative atau gametis
(mutasi kromosom seks). Perubahan somatic (mutasi autosom) terjadi pada
jaringan tubuh, misalepitel, otot, tulang, dan saraf. Adapun perubahan
generative atau gametis (mutasi kromosom seks) terjadi pada gonade (kelamin).
2. Mutasi
Kromosom
Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan
perubahan struktur kromosom. Pada spesies, terdapat seperangkat kromosom
(genom) dengan jumlah kromosom yang konstan. Pada gamet mengandung n kromosom, sedangkan
sel somatis mengandung 2n kromosom. Akan tetapi, kadang-kadang terjadi
ketidakteraturan yang terjadi selama mitosis, atau meiosis sehingga menghasilkan
sel-sel dengan jumlah kromosom yang bervariasi. Hal itu terjadi melalui proses
duplikasi atau adisi atau kehilangan seluruh perangkat kromosom.
Kejadian-kejadian
yang menyangkut perubahan kromosom, sebagai berikut.
a.
Euploidi
Euploidi
artinya sel-sel yang mengandung seperangkat kromosom. Jenis-jenis euploidi,
sebagai berikut.
1)
Monoploidi
Organisme
monoploidi memiliki satu genom (n kromosom) dalam sel tubuhnya. Hal itu terjadi
pada sebagianbesar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hymenoptera. Organisme
monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tidak
memiliki pasanganselama meiosis.
2)
Diploidi
Organisme
diploidi memiliki dua genom (2n kromosom) pada setiap sel somatis. Keadaan ini
sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan kemampuan hidup.
3)
Poliploidi
Organisme
poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua genom (2n kromosom). Misal, triploid
(3n), tetraploid (4n), dan pentaploid (5n). Pengaruh poliploidi terhadap sel
atau individu, antara lain:
a)
terjadinya pertumbuhan raksasa;
b) jumlah
kandungan vitamin pada tumbuhan poliploidi lebih banyak;
c)
kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang.
b.
Aneuploidi
Aneuploidi
adalah variasi jumlah kromosom yang hanya menyangkut bagian genom atau salah
satu kromosom. Beberapa macam aneuploidi sebagai berikut.
1)
Monosomik
Monosomik
adalah peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom homolog dengan
rumus genom (2n –1), sehingga menghasilkan dua jenis gamet, yaitu (n) dan
(n–1).
2)
Nulisomik
Nulisomik
adalah peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan rumus genom (2n–2).
Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan ciri-ciri kurang kuat, kurang
fertil, dan daya tahan hidup rendah.
3)
Trisomik
Trisomik
adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom ekstra atau tambahan
dengan rumus genom (2n + 1), sehingga gamet yang dihasilkan adalah (n + 1) dan
(n).
4)
Tetrasomik
Jika satu
pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat kromosom organisme dengan
rumus genom (2n + 2) disebut tetrasomik.
5)
Trisomik ganda
Trisomik
ganda, jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang berbeda
masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom (2n + 1 + 1).
Berikut
ini gambar beberapa kariotipe pada lalat jantan:
INFO Tumbuhan
dapat mengalami kelainan kromosom yang disebut poliploidi (kromosom yang
berjumlah lebih dari dua). Tumbuhan ini umumnya memiliki kualitas yang lebih
baik sehingga sering diterapkan pada tanaman.
trisomik
tetrasomik trisomik ganda
(2n + 1)
(2n + 2) (2n + 1 + 1)
Perubahan struktur kromosom
Perubahan
struktur kromosom merupakan penyimpangan yang terjadi di dalam kromosom (intrakromosom).
Ada jenisjenis perubahan struktur kromosom, sebagai berikut.
a.
Defisiensi atau delesi
Delesi
terjadi ketika kromosom kehilangan sebagiansegmennya. Defisiensi ini mempunyai
pengaruh genetis,antara lain efek letal (kematian) dan pseudodominan(pemunculan
fenotipe sifat resesif, seperti sifat dominan).
b.
Duplikasi
Duplikasi
terjadi jika kromosom memperoleh tambahansebagian segmen kromosom lainnya.
Duplikasi mempunyaiefek genetis, antara lain melindungi pengaruh genresesif
yang merugikan untuk evaluasi materi genetik, danmenghasilkan efek posisi
(menghasilkan fenotipe baru).
c.
Inversi G
Inversi G
adalah pembalikan urut-urutan pada susunangen. Inversi G berperan menekan
terjadinya peristiwapindah silang.
d.
Translokasi
Translokasi
adalah pertukaran sebagian kromosom dengankromosom nonhomolog lainnya sehingga
menghasilkanefek posisi.
3. Peranan Mutasi dalam Salingtemas
Beberapa
teknik yang digunakan dalam mutasi buatanmenghasilkan keuntungan bagi
kesejahteraan manusia.Pemanfaatan sinar radioaktif pada mutasi buatan, yaitumelalui
radiasi sinar alfa, beta, dan gama serta sinar-Xmampu meningkatkan hasil
produksi pertanian. Penyinaranbertahap pada biji jagung dan biji gandum
menghasilkan bijijagung dan biji gandum jenis unggul. Pada tanaman tomat danapel,
radiasi dapat digunakan untuk meningkatkan ukuranbesar buahnya. Mutasi dalam
bentuk poliploidi dimanfaatkanuntuk peningkatan hasil pertanian melalui
produksi buahtanpa biji dengan kualitas kandungan vitamin dan gizi yangtinggi,
contoh, semangka, melon, dan lombok.
Radiasi terhadap pertumbuhan sel dilakukan terhadap titik
tumbuh tanaman umbi-umbian. Hal itu bertujuan untuk menghambat tunas. Dengan demikian
hasil fotosintesis tidakbanyak digunakan untuk pertumbuhan vegetatif tetapi
tetaptersimpan dalam bentuk umbi, sehingga produksi umbitersebut dapat
dipertahankan. Radiasi juga digunakan untuk pemilihan bibit unggul pada jenis
padi-padian. Hal tersebuttelah dikembangkan di lembaga penelitian khusus padi,
misalIRRI.
Radioisotop
berperan dalam proses pemupukan. Pupukfosfat (32P) merupakan pendeteksi
terhadap umur tanaman tertentu. Radiasi juga berperan dalam memberantas hama melalui
sterilisasi teknik jantan mandul. Radiasi juga dimanfaatkan untuk menimbulkan
daya bunuh terhadap berbagai
jenis
bakteri makanan (mensterilkan makanan) dalam upaya pengawetan makanan. Sinar-X
digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit, misalnya kanker. Akibat radiasi
tersebut pertumbuhan sel terhambat dan mengalami degenerasi yang diikuti
kematian sel kanker tersebut. Sementara sinar ultraviolet dimanfaatkan untuk
mensterilkan ruang operasi dan alat-alat operasi.
RANGKUMAN
1. Genetika
adalah cabang ilmu biologiyang mempelajari tentang pewarisan sifat dari induk
kepada keturunannya(hereditas) dan seluk-beluknya.
2. G. J.
Mendell diangkat sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai peletak dasar
prinsip-prinsip hereditas, yang terkenal dengan Hukum Mendell.
3. Pada
makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas sel somatis (sel tubuh) yang
dapat memperbanyak diri melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis, dan
sel gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum yang dapat diproduksi
melalui pembelahan yang berlangsung secara
meiosis.
4. Tahap
pembelahan sel meliputi tahap profase, tahap metafase, tahap anafase, dan tahap
telofase.
5. Galur
murni adalah tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri secara terus-menerus
dan selalu menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya, meskipun ditanam
berulang-ulang.
6. Persilangan
dengan sifat beda disebut hibrid (bastar). Pembastaran dengan satu sifat beda
disebut monohibrid, dengan dua sifat beda disebut dihibrid, dan pembastaran
dengan tiga sifat beda disebut trihibrid.
7.
Individu yang memiliki genotipe terdiri atas alela yang sama disebut homozigot.
Apabila genotipenya terdiri atas alela yang tidak sama disebut heterozigot.
8.
Prinsip pemisahan gen-gen pada meiosis disebut Prinsip Segregasi (Hukum I Mendell).
9. Gejala
yang menunjukkan adanya pemilihan kombinasi (berpasangan) secara bebas disebut Hukum
Asortasi Mendell (Hukum II Mendell).
10. Beberapa
penyimpangan semu dari Hukum Mendell, antara lain polimeri,
kriptomeri,
epistasi, dan hipostasi.
11. Pada
umumnya penyakit menurun bersifat resesif yang hanya muncul pada keadaan
homozigot resesif, sedangkan yang bersifat heterozigot adalah normal carier
(pembawa sifat).
12.
Contoh penyakit menurun tidak terpaut seks, antara lain albino dan gangguan mental.
Adapun penyakit menurun terpaut seks antara lain buta warna dan haemofili.
13.
Perubahan sifat keturunan secara umum disebut mutasi.
14. Macam-macam
mutasi adalah mutasi alamiah (spontan) dan mutasi induksi (buatan).
15. Mutagen
adalah penyebab terjadinya mutasi. Mutagen dapat berasal dari bahan fisika,
kimia, dan biologi.
16.
Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan
struktur
kromosom.
17.
Perubahan-perubahan kromosom, antara lain euploidi (monoploidi, diploidi,
poliploidi) dan aneuploidi (monosomik, nulisomik, trisomik, tetrasomik,
trisomik ganda).
18.
Perubahan struktur kromosom, antara lain defesiensi atau delesi, duplikasi, inversi
G, dan translokasi.
19.
Pemanfaatan sinar radioaktif pada mutasi buatan, yaitu melalui radiasi sinar
alfa, beta, dan gama, serta sinar-X dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil produksi
pertanian, bidang kesehatan, bidang lingkungan, bidang teknologi, dan bidang
keilmuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar