Senin, 30 November 2015

Rindu Sahabat


RINDU SAHABAT

Dikala malam datang..
Disaat itulah aku selalu merindukanmu..
Kamu yang dulu selalu bersamaku..
Kini kau telah jauh di negeri orang..
Kita terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh..

Jantung


Pola-pola Hereditas (Genetika Mendel)



POLA-POLA HEREDITAS
(GENETIKA MENDEL)
Dalam suatu garis keturunan sering kita jumpai adanya persamaan dan perbedaan induk dengan keturunannya.  Namun semua keturunan yang dihasilkan dari induk yang sama mempunyai ketampakan yang sama pula.
     Dalam proses perkembangan makhluk hidup, sifat-sifat dari kedua induk akan diwariskan kepada keturunannya. Cabang ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada
keturunan (hereditas) dan seluk-beluknya disebut genetika.
G. J. Mendell diangkat sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai peletak dasar prinsip-prinsip hereditas yang terkenal sebagai Hukum Mendell.

A. Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat
     Menurut Mendell, sifat-sifat yang diturunkan dari induk kepada keturunannya dikendalikan oleh faktor genetik yang terdapat di dalam kromosom yang disebut gen. Pada makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas berikut.
1.     Sel somatis (sel tubuh) yang dapat memperbanyak diri melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis.
2.     Sel gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum yang dapat diproduksi melalui pembelahan yang berlangsung secara meiosis.
Sel adalah satuan kehidupan terkecil sebagai makhluk hidup. Sifat terpenting sel adalah kemampuan untuk tumbuh dan membelah diri yang menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya. Dalam pertumbuhan dan pembelahan, sel memerlukan sumber energi luar untuk menjamin agar reaksireaksi kimia selnya berjalan sesuai dengan biosintesis yang dikehendaki.
Di dalam sel terdapat kromosom yang merupakan pembawa sifat keturunan.
Kehidupan sel somatis maupun sel gamet melalui dua fase, yaitu interfase (fase istirahat) dan fase pembelahan. Pada interfase, sel tidak mengadakan aktivitas baik secara fisik maupun reaksi kimia.
Adapun fase pembelahan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
1)       Tahap Profase
Profase merupakan fase awal dalam pembelahan sel.
Profase memiliki subfase sebagai berikut.
a.        ditandai dengan adanya penampakan kromomer.
b.       ditandai dengan terbentuknya kromatid (kromosom mengganda).
c.        c. terlihat kromosom masih tetap berpasangan.
d.       d. pasangan kromatid mulai memisah.
e.       e. ditandai dengan nukleolus menghilang dan terbentuk gelendong inti.
2)       Tahap Metafase
Dalam tahap metafase masingmasing pasangan kromatid berada bidang ekuator.
3)       Tahap Anafase
Kromatid bergerak menuju pada masing-masing kutub pembelahan.
4)       Tahap Telofase
Dalam tahap ini terjadi pemisahansitoplasma, pembentukan nukleus dan nukleolus, kemudian terbentuk anak sel (gamet)
   Di dalam tipe sel tubuh, bermacam-macam kromosom yang berbeda selalu muncul dalam dua kopi (berjumlah 2n kromosom homolog). Adapun sel kelamin diketahui setengah dari jumlah 2n jadinya n
Pada pembagian kromosom selama mitosis, setiap sel anakan menerima 1 copy dari setiap kromosom yang terdapat dalam sel induk. Sebaliknya, selama pembentukan sel kelamin (meiosis), jumlah kromosomnya tereduksi/berkurang menjadi n. Jadi, proses pembuahan antara sperma dan telur memulihkan kembali jumlah 2n kromosom yang karakteristik untuk sel somatik. Satu kromosom dalam setiap pasangan berasal dari induk jantan, sedangkan lainnya berasal dari induk betina (lihat gbr di materi reproduksi sel)
Sumber: IGCSE Biologi D.G. Mackean                            

B. Hereditas dalam Hukum Mendell
      Gregor Johann Mendell (1822–1884) adalah seorang rahib dari Kota Brunn, Austria. Beliau mengadakan percobaan terhadap kacang ercis (Pisum sativum) yang menghasilkan prinsipprinsip genetika. Penelitian Mendell diadakan jauh sebelum dikenal mengenai kromosom, DNA, maupun RNA. Dalam percobaannya, Mendell mengandalkan kacang ercis karena memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut.
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat beda yang menonjol
2. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.
3. Mudah disilangkan sehingga mudah menghasilkan hibrid.
4. Siklus hidupnya singkat dan cepat menghasilkan keturunan.
Mendell melakukan percobaan dengan menyilangkan dua induk galur murni yang memiliki satu sifat beda (enam sifat lainnya sama), yaitu induk galur murni berbiji bulat dengan induk galur murni berbiji keriput. Galur murni adalah tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri secara terus-menerus selalu
menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya, meskipun ditanam berulang-ulang. Hasil percobaan tersebut ternyata seluruh keturunan pertama berbiji bulat. Percobaan berikutnya, masing-masing keturunan pertama disilangkan dengan sesamanya yang akhirnya memunculkan kembali sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama. Berarti ada sifat yang tidak muncul atau tertutup.
Sifat yang muncul pada keturunan pertama disebut sifat dominan, dan sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama disebut sifat resesif. Sifat resesif baru muncul setelah persilangan dari keturunan pertama. Persilangan dengan sifat beda disebut hibrid (bastar). Pembastaran dengan satu sifat beda disebut monohibrid. Pembastaran dengan dua sifat beda disebut dihibrid. Pembastaran dengan tiga sifat beda disebut trihibrid. Jika keturunan pertama dari percobaan Mendell dibiarkan melakukan
penyerbukan sendiri atau dengan sesamanya, akan diperoleh 75% sifat dominan, yaitu biji bulat dan 25% sifat resesif, yaitu biji keriput.
Simbol dalam percobaan Mendell yang perlu diketahui:
P = induk
F = filial (anak/keturunan)
F1 = keturunan pertama (filial-1)
F2 = keturunan kedua (filial-2)
 Sifat beda dinyatakan dalam gen dominan yang ditulis dengan simbol huruf besar. Adapun gen resesif ditulis dengan simbol huruf kecil. Misalnya:
B = simbol untuk gen yang menentukan biji bulat
b = simbol untuk gen yang menentukan biji keriput
Sifat yang tidak tampak namun mampu menentukan hasil keturunan disebuf genotipe, sedangkan sifat yang tampak disebut sifat fenotipe. Sel somatis (diploid) mempunyai gen-gen berpasangan, yang disimbolkan dengan pasangan huruf dobel. Misalnya:
BB = simbol untuk tanaman berbiji bulat
bb = simbol untuk tanaman berbiji keriput